8 Game Overhyped Yang Berakhir Mengecewakan
Hype Train, Choo Choo. Kita semua pasti pernah merasa tak sabar dengan kedatangan rilis game yang ditunggu-tunggu, tanganmu tak sabar memegang game sampai-sampai kamu lemparkan uang di dompet ke penjaga toko (atau mungkin layar komputer jika kamu beli secara digital) dan berteriak “SHUT UP AND TAKE MY MONEY.”
Namun, antisipasi tersebut tak selalu berbuah manis. Terkadang game yang kamu tunggu sebagus yang kamu harapkan dan kamu merasa puas dan senang telah mendapatkan serta memainkan game yang ditunggu-tunggu itu. Akan tetapi tak jarang juga kamu kecewa dengan hasil akhir game yang kamu tunggu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun itu, hingga membuat kamu menyesal sampai-sampai kamu ingin buang game tersebut ke kotak sampah.
Berikut adalah 8 game overhyped yang berakhir menjadi kekecewaan bagi para gamer.
Daftar isi
1. Aliens Colonial Marines
Aliens, siapa tak suka film ini? Film ini menjadi salah satu film scifi paling ikonik di sejarah perfilman. Maka dari itu wajar saja jika banyak orang yang tertarik untuk mencoba game satu ini. Ditambah dengan game ini dikembangkan oleh Gearbox, developer dari Borderlands, gamer jadi tambah tak sabar. Dan di saat game ini akhirnya dirilis, semua gamer marah dan merasa tertipu oleh gameplay demo yang ditunjukkan di E3. AI yang bodoh, grafik yang jelek, level design yang tak menarik, dan juga ending yang bikin gamer teriak “What the F***?”
Untungnya di tahun selanjutnya, Creative Assembly merilis Alien Isolation. Sebuah game yang dicintai banyak fans franchise ini termasuk saya, dan dianggap sebagai salah satu game horror modern terbaik sejauh ini.
2. Watch Dogs
Pertama kali ditampilkan di E3 2012, semua orang berhasil ditakjubkan oleh game satu ini. Mulai dari grafik yang terlihat next gen, fitur hacking yang terlihat unik, serta karakter utama yang terlihat keren. Pada awalnya game ini akan dirilis pada 2013, namun karena kepopuleran Grand Theft Auto V pada saat itu, game ini diundur menjadi Mei 2014.
Kontroversi terjadi disaat game dirilis, hasil akhir yang didapatkan gamer berbeda jauh dari apa yang ditunjukkan di E3 khususnya pada grafik. Untuk gamenya sendiri, mayoritas gamer juga kecewa, mulai dari fitur hacking yang lebih seperti gimmick, misi yang repetitif, jalan cerita yang buruk, mekanik yang “copas” dari game ubisoft yang lain, banyaknya bug dan glitch dan yang terakhir, tak ada anjing sama sekali untuk game berjudul “Watch Dogs” (Nah, Just kidding ). Walaupun begitu, Game ini tetap terjual dengan baik, bahkan menjadi IP baru paling laku Ubisoft sampai sekarang.
3. Spore
Pada tahun 2000, Will Wright, pencipta The Sims dan Simcity mempunyai proyek game terbaru yang sangatlah ambisius. Sangking ambisiusnya, pembuatan game ini sampai memakan waktu 8 tahun. Will Wright menjanjikan game ini akan seperti 5 game digabung menjadi satu yang dimana gamer bermain sebagai makhluk ciptaan mereka sendiri mulai dari makhluk bersel satu hingga membangun suatu masyarakat sendiri dan keliling galaksi untuk menemui makhluk planet lain. Antipasi akan game ini memanas pada tahun 2007. Orang tak sabar dan penasaran seperti apa game ambisius yang dibuat oleh pencipta The Sims yang pada saat itu adalah game PC paling laku.
Will Wright juga tepati janjinya soal game ini seperti 5 game ditumpuk jadi satu. Hanya saja … gamenya tidak terlalu menyenangkan bagi kebanyakan gamer. 4 fase pertama (cellular, creature, tribal dan civilization) bisa dibilang menyenangkan dan juga membosankan di waktu yang sama. Keempat fase ini juga terkesan terlalu pendek dan lebih seperti minigame ketimbang “full game” yang dijanjikan. Untuk fase terakhir, yaitu Space Stage, awalnya terlihat keren, namun pemain akan bosan dengan fase tersebut dalam hitungan jam karena kebanyakan planet hanya sekedar beda warna, kurang variasi gameplay serta objective “Defend the colonies” semakin lama semakin menjengkelkan. Meskipun kritik berikan pendapat positif akan game ini, kebanyakan gamer ingin uang mereka dikembalikan.
Oh, dan juga DRM securom yang menyebalkan yang malah membuat banyak pembeli tak bisa memainkan game pada saat rilis.
4. SimCity
Satu lagi game dari Maxis yang masuk daftar “Game Mengecewakan”. Dikenal juga sebagai SimCity 2013 atau hanya SimCity saja, game ini merupakan reboot dari franchise city-building yang dicintai para fans selama bertahun-tahun. Reboot ini menjanjikan konstruksi bangunan yang lebih baik, tampilan yang mudah diakses serta mekanik-mekanik kompleks baru. Tapi … ada satu masalah besar yang membuat fans franchise ini marah besar, mereka harus selalu online untuk memainkan game ini.
Launching dari game ini merupakan salah satu launching terburuk yang pernah terjadi di sejarah gaming, tentu saja karena keharusan untuk online tadi. Masalah server yang sering terjadi membuat ribuan gamer yang telah membayar $60 untuk game ini tak bisa memainkan game yang mereka sudah tunggu-tunggu. Masalah server ini tidak terjadi selama sehari atau dua hari, namun berbulan-bulan. Dan untuk gamenya sendiri, jumlah konten yang diberikan terlalu sedikit, luas kota yang bisa dipakai untuk dibangun terlalu kecil dan $10 untuk taman balon udara? What????
5. Destiny
Tim dibalik Halo telah kerjakan game ini selama 5 tahun dengan modal terbesar yang pernah dihabiskan dalam produksi sebuah game yaitu $500 juta. Trailernya terlihat keren, grafisnya terlihat keren, gameplaynya terlihat keren dan ditambah dengan janji developer yang akan berikan online-support untuk game ini selama 10 tahun, semuanya terdengar keren bukan?
Namun yang gamer dapatkan adalah sebuah game penuh dengan grinding, misi yang repetitif, dan juga jalan cerita yang terlihat terburu-buru karena Activision “memotong” sebagian dari cerita game ini untuk DLC. Game ini tetap menjadi IP baru tersukses yang pernah ada meskipun tak memenuhi ekspektasi para gamer, dan sampai sekarang masih sering dimainkan jutaan orang di dunia.
Kekecewaan game ini bisa dibilang lebih dikarenakan publisher yang rakus ketimbang salah developer. Thanks, Activision.
6. Duke Nukem Forever
Duke Nukem Forever adalah wujud fisik dari kata “development hell”. 15 tahun proses pengembangan game, belasan kali ganti developer, belasan kali ganti engine hingga pada akhirnya Gearbox yang ditunjuk untuk menjadi developer game ini dengan engine mereka sendiri. Dan hasilnya? Kamu sudah tahu, karena kamu sedang membaca artikel berjudul “8 game overhyped yang berakhir mengecewakan” sekarang.
Sequel dari Duke Nukem 3D ini berikan seluruh ide dan konsep buruk yang dapat diberikan untuk Duke Nukem. Mulai dari gameplay linear yang lebih seperti Halo ketimbang Duke Nukem, optimisasi yang buruk untuk game dengan grafis yang buruk, level yang terlihat membosankan dan tidak punya kesan sama sekali, humor yang garing, serta loading yang lama minta ampun.
Hanya ada satu hal baik yang game ini berikan kepada gamer, dan itu adalah membuat gamer ingin bermain Duke Nukem 3D lagi dan lupakan game satu ini pernah muncul di dunia ini.
7. Final Fantasy XIII
Ada saat dimana Final Fantasy rajai genre RPG. Semenjak Final Fantasy VII, orang selalu tergila-gila tiap kali ada pengumuman sequel terbaru dari franchise ini. Dan setelah kesuksesan Final Fantasy XII, fans tak sabar perkembangan serta fitur baru apa yang akan diberikan untuk sequel di generasi terbarunya. Pada tahun 2006, Final Fantasy XIII diperlihatkan ke publik, semua orang terpukau dan punya ekspektasi besar jika game ini akan menjadi game Final Fantasy terbaik.
Sayangnya fans sangat membenci game satu ini mulai dari jalur cerita yang dianggap kacau, sistem bertarung baru yang sempat kontroversial bagi para fans, pengembangan karakter yang jelek, dialog yang cringe-worthy, dan yang paling penting adalah gameplay yang terlalu linear dibandingkan dengan FF yang lain. Satu-satunya hal yang mayoritas fans suka dari game ini adalah kualitas grafis yang menajubkan khususnya pada saat cutscene.
8. Dragon Age II
Lagi-lagi game dari publisher EA yang masuk dalam daftar ini. Dragon Age Origins adalah salah satu game RPG terbaik yang pernah dirilis. Mulai dari karakter yang menarik, cerita yang menegangkan dan juga bercabang, dan gameplay tactical yang terkesan lambat tapi tetap seru. Melihat reputasi Bioware pada saat itu masih bagus dengan Mass Effect, Neverwinter Nights, Baldurs Gate dan Dragon Age Origins, tentu saja orang penasaran akan seperti apa sequel dari salah satu game RPG terbaik ini.
Singkatnya, game ini merupakan kebalikan dari apa yang membuat Dragon Age Origins sangat bagus dan Bioware lebih ingin mencoba menaruh elemen Mass Effect ke dalam game ini karena game tersebut lebih dikenal kaum awam. Karakter yang meh, cerita yang meh dan juga lebih linear, visual yang terlihat jauh lebih buruk, world design di game yang jelek dan tak punya kesan sama sekali, hanya bisa bermain sebagai manusia (yang dulunya bisa bermain sebagai dwarf serta elf). Sistem bertarung yang lebih fast-paced mungkin satu-satunya yang disenangi oleh para fans untuk sequel satu ini dan secara keseluruhan, sequel ini merusak citra Bioware sebagai developer RPG paling dipercaya gamer.
Itulah 8 game paling mengecewakan versi Gamebrott. Adakah game mengecewakan yang brott pernah antisipasi? Sebutkan dan jelaskan kenapa game tersebut mengecewakan kamu di komen.